BANDUNG, KAMIS - Microsoft Indonesia bersama Kemntrian Riset dan Teknologi resmi menyerahkan fasilitas peraga Worldwide Telescope kepada Observatorium Boscha, Kamis (27/11). Alat berupa piranti lunak yang khusus dikembangkan Microsoft ini bisa menjadi pelengkap kegiatan observasi luar angkasa.
Sebab, dilengkapi data-data hasil pengamatan di berbagai pusat observatorium di seluruh dunia. Fasilitas berbasis web ini memuat berbagai gambar obyek luar angkasa beresolusi tinggi lengkap dengan data riil yang berukurang hingga tera bytes. Fasilitas peraga yang dilengkapi monitor 40 inci ini kini terpasang di Observatorum Boscha dan diharapkan menjadi sumber informasi baru bagi pengunjung.
Menurut Toni Seno Hartono, National Technology Officer PT Microsoft Indonesia, piranti yang sempat diperagakan founder Microsoft Bill Gates saat berkunjung ke Indonesia beberapa waktu lalu ini sejatinya merupakan bentuk pertanggungjawaban sosial Micrsoft. "Tujuan kami adalah memasyarakatkan astronomi. Apalagi, ini terkait bidang pendidikan yang tentunya menjadi perhatian kami dan salah satu fokus bahasan saat Billa Gates berkunjung," tuturnya.
Kepala Observatorium Boscha Taufik Hidayat menyambut baik keberadaan piranti ini. Menurutnya, konten dan sajian data yang informatif dan sangat friendly user dari piranti ini akan sangat membantu astronom, tidak hanya pengunjung, khususnya saat mengajar. Untuk diseminasi, tentu sangat baik. "Apalagi, software-software macam ini biasanya dijual mahal," ucapnya.
Piranti lunak yang dapat terkoneksi secara real time dengan NASA dan sejumlah lembaga antariksa lainnya ini sejatinya merupakan sebuah freeware alias software gratis. W artawan yang hadir saat acara ini pun diperbolehkan menggandakan master piranti ini secara cuma-cuma.
Ukuran file-nya hanya 30 Mega Byte dan direkomendasikan untuk beroperasi pada komputer berkemampuan memori (random acces memory) sebesar 1 GB dan video accelerator grafis (VGA) sebesar 128 MB. M enurut rencana, fasilitas semacam ini akan dipasang pula di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dan Observatorium Taman Izmail Marzuki
Sebab, dilengkapi data-data hasil pengamatan di berbagai pusat observatorium di seluruh dunia. Fasilitas berbasis web ini memuat berbagai gambar obyek luar angkasa beresolusi tinggi lengkap dengan data riil yang berukurang hingga tera bytes. Fasilitas peraga yang dilengkapi monitor 40 inci ini kini terpasang di Observatorum Boscha dan diharapkan menjadi sumber informasi baru bagi pengunjung.
Menurut Toni Seno Hartono, National Technology Officer PT Microsoft Indonesia, piranti yang sempat diperagakan founder Microsoft Bill Gates saat berkunjung ke Indonesia beberapa waktu lalu ini sejatinya merupakan bentuk pertanggungjawaban sosial Micrsoft. "Tujuan kami adalah memasyarakatkan astronomi. Apalagi, ini terkait bidang pendidikan yang tentunya menjadi perhatian kami dan salah satu fokus bahasan saat Billa Gates berkunjung," tuturnya.
Kepala Observatorium Boscha Taufik Hidayat menyambut baik keberadaan piranti ini. Menurutnya, konten dan sajian data yang informatif dan sangat friendly user dari piranti ini akan sangat membantu astronom, tidak hanya pengunjung, khususnya saat mengajar. Untuk diseminasi, tentu sangat baik. "Apalagi, software-software macam ini biasanya dijual mahal," ucapnya.
Piranti lunak yang dapat terkoneksi secara real time dengan NASA dan sejumlah lembaga antariksa lainnya ini sejatinya merupakan sebuah freeware alias software gratis. W artawan yang hadir saat acara ini pun diperbolehkan menggandakan master piranti ini secara cuma-cuma.
Ukuran file-nya hanya 30 Mega Byte dan direkomendasikan untuk beroperasi pada komputer berkemampuan memori (random acces memory) sebesar 1 GB dan video accelerator grafis (VGA) sebesar 128 MB. M enurut rencana, fasilitas semacam ini akan dipasang pula di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dan Observatorium Taman Izmail Marzuki
Tidak ada komentar:
Posting Komentar